SELAMAT DATANG
MEMBANGUN KELUARGA YANG KUAT

MENGASIHI DISAAT YANG TEPAT

Robertson MC Quilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai Rektor di Universitas Internasional Columbia dengan alasan ingin merawat istrinya, Muriel, yang sakit Alzheimer, yaitu gangguan fungsi otak. Muriel sudah seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dengan tangannya sendiri, karena Muriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya. Namun pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel dan di luar kesadaran Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri, maka Robertson tiba-tiba kehilangan kendali emosinya. Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya.
Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, "Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah memukulnya karena marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya, saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan,"
Lalu tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.
Pada tanggal 14 Februari 1995, Robertson dan Muriel, memasuki hari istimewa karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Dan pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel dan pada malam harinya menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, "Tuhan Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin!" Pagi harinya, ketika Robetson berolah-raga dengan menggunakan sepeda statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel yang tidak pernah berbicara memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, "Sayangku…. sayangku…", Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu. "Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?" tanya Muriel. Setelah melihat anggukan dan senyum di wajah Robetson, Muriel berbisik, "Aku bahagia!" Dan ternyata itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.
Memelihara dan membahagiakan orang-orang yang sudah memberi arti dalam hidup kita adalah suatu ibadah di hadapan Tuhan. Mengurus suami atau istri yang sudah tak berdaya adalah suatu perbuatan yang mulia. Mengurus ayah/ibu atau mertua adalah tugas seorang anak ataupun menantu. Mengurus kakek atau nenek yang sudah renta dan pikun juga adalah tanggung jawab para cucu. Jangan abaikan mereka yang telah renta, apalagi ketika mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Peliharalah mereka dengan kesabaran dan penuh kasih.

Read more...

Amazing Grace

John Newton lahir di Inggris tahun 1725. Ibunya meninggal ketika John berusia tujuh tahun. Ayahnya, seorang nakhoda kapal laut. Berhubung tidak ada yang mengasuh John, maka John ikut berlayar dengan ayahnya. Bocah kecil yang berperangai lembut ini langsung mengalami kejutan berada di dunia pelaut yang kasar dan suka mabuk-mabukan. Keadaan menjadi lebih parah ketika beberapa tahun kemudian John bekerja di kapal lain. Di situ ia sering diliciki dan dipukuli oleh rekan-rekan yang jauh lebih besar dan dewasa. Pernah ia melarikan diri, tetapi tertangkap dan dipaksa bekerja di kapal lain. Ia bekerja di kapal yang membeli budak belian di Afrika.
Pada suatu hari, John terkena wabah penyakit dan terkapar hampir mati di Afrika. Kali lainnya ia nyaris tewas tenggelam ketika kapalnya ditimpa badai sepanjang hari dan malam. Setelah menderita sakit keras pada usia 29 tahun, ia melepaskan pekerjaannya sebagai nakhoda dan bekerja di kantor pabean pelabuhan. Sejak itu John mulai membaca banyak buku untuk mengejar ketertinggalan pendidikan masa mudanya. Salah satu buku yang dipelajarinya adalah Alkitab. Ia merasa terpesona membaca tentang anugerah Allah kepada manusia yang tampak dalam diri dan pekerjaan Yesus.
Setelah sembilan tahun mempersiapkan diri, John Newton menjadi pendeta gereja Anglikan. Bidang yang banyak ditekuninya adalah pelayanan kepada orang sakit jiwa, pemberantasan perbudakan, diakonia dan musik gereja. Tidak kurang dari 300 lagu dikarang oleh John. Salah satu diantaranya adalah Amazing Grace yang merupakan ungkapan rasa takjub dan terpesonanya dia akan anugerah Allah.
Allah memberi hidup bukan karena manusia berhak menerimanya, melainkan semata-mata karena anugerah. Menerima suatu pemberian yang indah, padahal sebenarnya kita tidak berhak menerimanya, adalah anugerah. John Newton merasakan dan mengakui, bahwa setiap hari sepanjang hidupnya ia menerima banyak anugerah Allah.
Pada usia 80 tahun, John menjadi pikun. Namun ia berkata, “Tetapi ada dua hal yang saya tidak bisa lupa, bahwa saya orang berdosa, dan bahwa Yesus adalah Juruselamat saya.” (ai)

Read more...

Iman sejati

Dari kehidupan Yohanes Pembaptis dalam pergumulan batinnya ketika menyambut Mesias dapat kita peroleh suatu pelajaran yang berharga. Tahukan saudara bahwa Yohanes Pembabtis pernah mengalami kekecewaan yang amat sangat terhadap Tuhan Yesus? Hal itu terjadi ketika Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya, Yohanes Pembabtis justru sedang dipenjara. Ia sedang berada dalam satu penderitaan karena nyawanya terancam. Dan pada saat itu Tuhan Yesus tidak memberikan pertolongan sama sekali kepada Yohanes Pembabtis. Mengapa demikian? Karena pada saat itu seluruh bangsa Israel sedang mengharapkan Mesias datang seperti Raja Daud yang dapat membebaskan mereka dari penjajahan bangsa asing. Tetapi Tuhan Yesus bukanlah Daud. Visi utama kedatangan-Nya bukanlah pada perkara dunia, tetapi pada keselamatan dimana manusia dapat dipersekutukan dan dikembalikan kepada Allah.
Tuhan Yesus tahu Yohanes Pembaptis pasti kecewa karena Ia tidak menolongnya. Namun Tuhan Yesus tidak mau mengecewakan Bapa Surgawi yang telah mengutusnya. Ia hanya mengatakan kepada Yohanes PembabtiS ???Berbahagialah orang yang tidak kecewa dan menolak Aku.??? Dengan kata lain Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada Yohanes Pembabtis bahwa ???Janganlah engkau menjadi kecewa dan menolak aku karena aku tidak menuruti maumu. Ja-nganlah engkau memaksa Aku untuk mengacaukan rencana Bapa-Ku yang telah mengutus Aku.??? Setelah Tuhan Yesus berkata seperti itu, akhirnya Yohanes tidak melontarkan pertanyaan-pertanyaan lagi kepada Yesus. Yohanes Pembabtis akhirnya mau mengalah untuk menerima kehendak Bapa sekalipun ia harus menderita di dalam penjara dan mati dipancung kepalanya. Inilah contoh seseorang yang memiliki iman yang sejati.
Iman sejati adalah penurutan akan kehendak Allah. Iman sejati bukanlah iman yang tertuju kepada objek-objek tertentu yang dipercayai akan diperoleh. Iman sejati adalah iman yang mau menerima segala jalannya Allah, kehendak-Nya Allah, caranya Allah, dan perlakuannya Allah.

Read more...

RENCANA YANG SEMPURNA

“Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua
” (Ibrani 10:5).

Yesus melakukan kehendak Allah dengan sempurna. Dan dia adalah contoh Manusia yang sempurna dan patut kita teladani.
Siapa bilang bahwa Yesus adalah sekedar nabi biasa atau nabi yang kurang sempurna? Dia adalah Rasul, Nabi, Imam, dan Tuhan yang sempurna. Disebutkan bahwa Dia menghapuskan yang pertama (segala perintah dan peraturan Hukum Taurat) supaya Ia menegakkan yang kedua. Syaratnya untuk menegakkan yang kedua adalah melalui tubuh-Nya sendiri yang harus dikorbankan. Yesus datang ke bumi untuk melakukan kehendak Allah.
Saudara, Anda dan saya ada di bumi juga untuk melakukan kehendak Allah. Jadi Anda tercipta bukan asal-asalan atau Allah itu “nganggur” lalu “melemparkan” Anda ke bumi ini. Anda ada di bumi ini untuk melakukan kehendak Allah dan supaya karya Allah dinyatakan dalam hidup Anda.
Suatu hari Yesus bertemu dengan seorang buta sejak lahirnya. Setiap orang pasti mengira bahwa orang ini sia-sia saja hidupnya dan hanya membebani keluarganya saja. Tetapi menurut pandangan Yesus tidak demikian. Ketika murid-murid Tuhan bertanya siapakah yang patut bertanggung jawab terhadap tragedi yang menimpanya, Yesus berkata, “….. Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (Yoh. 9:3).
Tidak ada yang patut dipersalahkan! Jadi kalau Anda mempunyai anak yang cacat atau Anda sendiri cacat, entah itu sejak bayi atau karena kecelakaan, tidak ada yang patut dipersalahkan! Tetapi semuanya itu terjadi supaya pekerjaan Allah dinyatakan di dalam hidupnya. Fanny Crosby adalah seorang yang buta sejak usia 6 tahun karena suatu penyakit. Putus asa? Tidak! Baginya kebutaan bukanlah halangan untuk melakukan kehendak Allah. Dan tahukah Anda bahwa tanpa sadar banyak lagu yang Anda nyanyikan merupakan hasil karyanya? Ya, dia menulis kurang lebih 6000 lagu rohani semasa hidupnya! Ketika orang iba karena matanya yang buta itu, ia malahan berkata, “Kalau aku diberi kebebasan untuk memilih, maka aku lebih suka terlahir menjadi orang yang buta.”
Anda ada dalam rencana Allah yang sempurna, sebab Anda terlahir di bumi ini untuk melakukan kehendak Allah. tidak peduli apakah Anda seorang yang terlahir dengan tubuh sempurna ataukah tidak, rencana Allah indah buat hidup Anda.
Orang yang putus asa sama dengan meremehkan rencana Allah.

Read more...

MENYESAL SEKARANG ATAU….?

”Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang…. ” (Ibrani 9:27-28).

Apa yang akan terjadi bila Adam dan Hawa tidak jatuh dalam dosa? Tidak seorangpun yang tahu dan kita tidak bisa berandai-andai tentang hal ini, yang pasti Adam dan Hawa telah jatuh dalam dosa. Demikian juga dengan semua keturunannya yaitu manusia yang hidup di muka bumi ini.
Dosa membawa bencana dalam kehidupan manusia. Akibat dosa manusia kehilangan kemuliaan Allah. Akibat dosa penyakit menggerogoti daging manusia. Akibat dosa manusia menjadi manusia yang terkutuk bukan manusia yang diberkati. Dan akibat dosa membuat Allah membuat satu ketetapan, ”Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.”
Ketetapan Allah ini menetapkan bahwa semua manusia pasti mati secara fisik. Tidak ada seorangpun yang bisa menentang ketetapan Allah ini. Jadi siapapun dia - yang hidup di dunia ini - pasti mati dan masuk kubur. Dan tak seorangpun bisa menghentikan kematian. Kematian pasti datang sewaktu-waktu atas kehidupan manusia.
Sekarang persoalannya bukan kapan kita akan mati tetapi persoalannya adalah apa yang akan terjadi setelah kematian. Menjadi monyet? Menjadi kucing? Menjadi tokek? Atau menjadi jadi-jadian lainnya? Tidak! Itu hanyalah berita bohong yang tidak ada di dalam firman Tuhan. Yang jelas setelah manusia mati pasti dihakimi. Dan yang menghakimi bukan hakim murahan yang bisa disogok tetapi Yesus sendiri yang akan menjadi hakim atas semua manusia yang akan menghakimi dengan keadilan yang sempurna.
Malang bagi mereka yang selama hidup di dunia ini hidup tanpa Yesus dan menolak Yesus serta hidup tidak sesuai dengan firman Allah. Mengapa? Sebab Hakim Agung akan melemparkannya ke dalam api yang kekal sesuai dengan perbuatannya. Itulah kehidupan setelah kematian bagi orang yang menolak Yesus. Tetapi diberkatilah mereka yang selama hidup di dunia ini menurut firman Tuhan. Mengapa? Sebab Hakim Agung itu bukan hanya akan menyambutnya di surga tetapi juga akan memberinya upah dan mahkota seturut perbuatan baiknya selama hidup di dunia ini. Dan itulah kehidupan setelah kematian bagi mereka yang hidup sesuai dengan firman Tuhan.
Oleh karena Yesus mati untuk sekali bagi dosa kita maka biarlah selama kita masih hidup di dunia ini biarlah kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Raja yang berkuasa atas hidup kita. Serta hidup menurut jalan-jalan-Nya. Jangan menyesal kemudian. Semua penyesalan setelah kematian percuma dan sia-sia saja.
Lebih baik menyesal sekarang dari pada menyesal selama-lamanya.

Read more...

Bersama Tuhan Tiada yang Mustahil

Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu." (Keluaran 14:31

Agama Kristen adalah agama yang penuh dengan mujizat. Terjadinya mujizat dimungkinkan karena Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang penuh kuasa. Sebagaimana yang disaksikan dalam Keluaran 14:15-31, kedahsyatan kuasa Allah itu tampak ketika Dia menyelamatkan umat Israel, yang pada saat itu sedang menghadapi tantangan yang berat: di depan dihadang oleh laut Teberau dan di belakang dikejar oleh pasukan berkuda Mesir, yang terkenal tangguh. Menghadapi situasi yang begitu genting, sebagian umat Israel menjadi panik dan berkata kepada Musa: “Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawakami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kau perbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?” (Kel. 14:11). Merasakan kepanikan orang Israel yang begitu tinggi, kemudian Musa menjawab: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.” (Kel. 14:13). Apa yang dikatakan Oleh Musa kemudian terbukti, karena selanjutnya Tuhan berkata kepadanya: “Angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.” (Kel. 14:16). Segera setelah Musa mengangkat tangannya, Tuhan menguakkan air laut Teberau dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Pasukan Mesir yang melihat air Teberau yang terbelah dua dan dasar laut menjadi kering, menjadi bertambah nafsu memburu orang Israel, dan akhirnya Tuhan berkata kepada Musa: “Ulurkan tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir.” Ketika Musa melakukan seperti yang Tuhan perintahkan, maka berbaliklah segala air itu dan mengubur semua tentara dan perwira orang Mesir. Sungguh mengerikan sekali kejadian ini. Semua mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan di depan orang Israel, membawa suatu dampak yang besar dalam kehidupan mereka. Orang Israel tidak saja melihat kemuliaan Tuhan, tapi mereka menjadi takut dan percaya kepada Tuhan, dan kepada Musa, hamba-Nya itu. Bagi kita yang membaca cerita mujizat ini, kita juga dapat percaya bahwa bila dalam hidup kita timbul krisis, Allah juga mampu menolong kita dengan kuasa-Nya. Bersama Dia tidak ada yang mustahil.

Read more...

Pengharapan

Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia. - Amsal 10:28

Ketika seorang petani mengolah tanah, menaburkan benih, memberi pupuk, memberikan sistem pengairan yang baik, menjaga ladangnya dari hama, dan merawatnya dengan intensif, petani tersebut memiliki sebuah harapan bahwa apa yang dilakukannya akan menghasilkan hasil panenan yang besar. Tidak ada petani yang tidak mengharapkan hasil apapun atas jerih payahnya. Semuanya dilakukan untuk sebuah pengharapan. Belajar dari ilustrasi tersebut, kitapun harus memiliki pengharapan. Seperti apa pengharapan yang benar itu? Seperti apa pengharapan yang akan membuahkan sukacita? Satu, pengharapan harus memiliki dasar. Mengapa petani mengharapkan panen? Karena petani tersebut telah menanam benih dan percaya bahwa dari benih itu bisa dihasilkan banyak hasil panen. Demikian juga setiap pengharapan kita harus mempunyai dasar, sehingga pengharapan kita bukan berdasarkan untung-untungan. Dua, pengharapan harus disertai dengan tindakan nyata. Petani mengharapkan panen. Itu sebabnya ia mengolah tanah dan membuatnya menjadi gembur, mengairinya dengan baik, diberi pupuk, dijaga dari hama, dsb. Petani tersebut harus lebih dulu bekerja keras sebelum harapannya menjadi kenyataan. Kita pun demikian, jika tanpa mau bekerja maka semua harapan kita hanya sekedar lamunan dan angan-angan belaka. Ketiga, pengharapan harus realistis. Memang Tuhan bisa melakukan banyak cara yang penuh keajaiban, namun hal tersebut hanya bersifat insidentil. Itu sebabnya seorang petani tak mungkin mengharapkan minggu depan sudah bisa panen sementara benihnya baru ditabur hari ini. Atau mengharapkan hasil 1 ton sementara yang ditabur hanya beberapa benih saja. Tanpa kewajaran, pengharapan hanya akan berujung pada kekecewaan. Salomo mengingatkan bahwa kita harus memiliki pengharapan dan mau menanti hasilnya dengan penuh kesabaran dan ketekunan, sebab jika tidak, kita tidak akan pernah melakukan satu pekerjaan dengan baik. Pengharapan yang benar akan berbuah sukacita.

Read more...

KEKUATAN UNTUK HARI INI

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

Kebanyakan orang memiliki kalender atau buku agenda untuk mencatat detail pekerjaan yang akan dilakukan. Seorang kawan kristiani saya menggunakan agendanya dengan cara berbeda. Ia hanya mencatat kegiatan-kegiatan utama setelah semuanya dilaksanakan. Inilah yang dilakukannya: Setiap pagi ia berdoa, “Tuhan, aku akan melakukan segalanya dengan kekuatan-Mu semata. Pakailah diriku sesuai kehendak-Mu.” Kemudian, setiap kali ia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang luar biasa atau sulit, malamnya ia mencatat di dalam buku hariannya. Contohnya, ia menulis, “Hari ini saya dimampukan untuk membagikan kesaksian dengan seorang kawan.” “Hari ini Allah memampukan saya untuk mengatasi ketakutan saya melalui iman.” “Hari ini saya dimampukan untuk menolong dan menyemangati seseorang yang sedang dirundung masalah.”Kawan saya menggunakan istilah dimampukan karena ia menyadari bahwa ia tidak dapat melakukan semua itu tanpa pertolongan Allah. Dengan setiap kali menulis kata “dimampukan”, ia memberikan segala kemuliaan bagi Allah. Dengan terus-menerus bersandar pada kekuatan Allah, ia dapat bersaksi bersama Rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).Saat Anda memasuki setiap hari baru, mohonlah supaya Allah menguatkan dan memakai Anda. Anda dapat merasa yakin bahwa saat menengok ke belakang, Anda akan memuji dan memuliakan Tuhan karena menyadari bahwa Dialah yang telah memampukan Anda untuk mengerjakan itu semua

Read more...

INIKAH SAAT UNTUK BERDOA

Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)

Saat menghadapi cobaan, banyak orang sering memutuskan untuk menjadikan doa sebagai usaha terakhir. Saya mengenal seorang pria yang sedang berjuang mati-matian melawan kanker. Ketika orang-orang melihat kanker itu berangsur-angsur memperburuk tubuh dan gaya hidupnya, seseorang berkata, "Ya, mereka telah mencoba segalanya. Saya kira inilah saatnya untuk mulai berdoa." Seorang pria lain sedang menghadapi masa-masa yang sangat sulit dalam pekerjaan. Itu merupakan krisis besar yang sangat berpengaruh terhadap dirinya dan masa depan perusahaannya. Ia tidak mampu menyelesaikannya. Akhirnya ia berkata, "Saya telah mencoba segala yang saya ketahui untuk keluar dari situasi ini, tetapi tak ada yang berhasil. Ini saatnya untuk mulai berdoa." Dalam kedua contoh di atas, doa telah dipandang sebagai jalan keluar terakhir untuk mengatasi masalah. Hanya setelah pilihan-pilihan lain tersisihkan, maka orang mengambil keputusan untuk berdoa. Doa akhirnya menjadi usaha terakhir ketika sudah tidak ada jalan lain. Doa seharusnya merupakan tindakan pertama yang kita lakukan, bukannya tempat pelarian terakhir. Tuhan menjawab doa, dan Dia ingin agar kita senantiasa datang kepada-Nya dengan membawa seluruh kebutuhan kita (1Tesalonika 5:17). Alkitab mengatakan kepada kita "janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa" (Filipi 4:6). Jadi, jangan menunggu lagi. Setiap waktu adalah saat yang tepat untuk berdoa - DE

DOA HENDAKNYA MERUPAKAN LANGKAH AWAL
BUKANNYA TEMPAT PELARIAN TERAKHIR KITA

Read more...

BERIKAN HATI ANDA

Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani (Roma 9:3)

Felipe Garza berusia 15 tahun ketika mendonorkan jantungnya. Kekasihnya Donna Ashlock sakit keras dan perlu transplantasi jantung. Suatu hari Felipe mengatakan hal yang aneh kepada ibunya, "Aku akan mati, dan akan memberikan jantungku kepada kekasihku." Tiga minggu kemudian, ia meninggal secara tiba-tiba karena pembuluh darah di otaknya pecah. Dokter mengambil jantung Felipe dan mencangkokkannya pada tubuh Donna, untuk menyelamatkan nyawanya. Cinta pemuda itu kepada kekasihnya menggambarkan harapan Paulus terhadap saudara-saudara sebangsanya kaum Yahudi. Ia pun mengatakan akan memberikan hidupnya agar orang lain memperoleh hidup. Yang dimaksudkan Paulus adalah kehidupan kekal. Ia mengatakan bahwa jika mungkin (walau ia tahu itu tidak mungkin), ia rela kehilangan keselamatan kekalnya jika itu dapat menyelamatkan orang-orang yang sangat ia kasihi (Roma 9:3).Sekalipun Paulus ingin menyelamatkan orang-orang yang dikasihinya dari keterpisahan kekal dengan Kristus, ia tak dapat menanggung maut bagi orang-orang sebangsanya. Namun, ungkapan kasihnya mengingatkan kita akan tindakan Yesus Kristus. Dia benar-benar menanggung maut bagi kita. Dia bahkan mengurbankan hidup-Nya agar kita beroleh hidup.
Tuhan, kami tahu, kami tidak bisa mengurbankan nyawa untuk menyelamatkan orang lain. Namun dengan Roh-Mu, beri kami kasih untuk lebih mempedulikan kesejahteraan kekal orang lain daripada hanya mempedulikan kesenangan sementara bagi hidup kami sendiri. bagi-Mu dan mereka, kami memberikan hati kami

MEREKA YANG MENGASIHI KRISTUS
MEMBERIKAN HATI UNTUK ORANG-ORANG YANG TERHILANG

Read more...

JALAN PULANG

Kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia
(Filipi 2:15)
Penulis Anne Lamott mengisahkan seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang tersesat di sebuah kota besar. Dengan cemas anak itu berlari mondar-mandir di beberapa ruas jalan, mencari tempat yang ia kenal. Seorang polisi melihatnya, menyadari kesulitan anak itu, dan menawarkan bantuan. Anak itu masuk ke mobil, dan sang polisi menjalankan mobilnya pelan-pelan menyusuri daerah itu. Tiba-tiba si anak menunjuk sebuah gereja dan minta turun dari mobil. Ia meyakinkan polisi itu, "Ini gereja saya. Saya selalu bisa menemukan jalan pulang dari sini."
Banyak orang berpikir gereja adalah lembaga kuno yang tak lagi relevan dengan dunia modern. Namun, saya yakin gereja yang setia mengajarkan Alkitab dan mewartakan kabar baik keselamatan melalui Kristus benar-benar memberi apa yang semua kita butuhkan untuk "menemukan jalan pulang". Apabila gereja kita menjalankan fungsi yang diberikan Allah, maka para jemaatnya akan dengan rendah hati melayani dan memerhatikan satu sama lain, saling mendorong untuk mengikuti teladan Kristus (Filipi 2:1-11). Kelompok jemaat ini, lewat kata-kata dan hidupnya, juga menjadi penunjuk jalan bagi dunia yang tersesat menuju Yesus. Mereka melayani "seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan" (ayat 15,16). Gereja yang mengajarkan kebenaran tentang Kristus tak hanya relevan, tetapi juga sangat dibutuhkan dalam dunia kita ini. Gereja ini dapat menolong orang-orang dari sepanjang zaman untuk menemukan jalan pulang ke rumah mereka.

GEREJA MENOLONG ORANG TERSESAT MENEMUKAN
JALAN PULANG APABILA CAHAYANYA BERSINAR TERANG

Read more...

BADAI

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu (Matius 7:24)

Neal Beidleman selamat dari ekspedisi malang pada tahun 1996, di mana delapan orang pendaki gunung tewas di atas Gunung Everest. Sebagian dari mereka telah membayar uang sebesar 65.000 dolar agar mendapat kesempatan mendaki puncak gunung tertinggi di dunia itu. Saat mengevaluasi penyebab kemalangan tersebut, Beidleman berkata, "Tragedi dan malapetaka ... tidak disebabkan oleh sebuah keputusan, kejadian, atau kesalahan tunggal, tetapi merupakan titik puncak dari banyak hal dalam hidup Anda. Ada sesuatu yang terjadi, dan kejadian itu menjadi katalisator bagi datangnya semua risiko yang telah Anda ambil."Di atas Gunung Everest, "sesuatu" itu berupa badai salju yang mengamuk. Menurut jurnalis Todd Burgess, "Jika bukan karena badai, para pendaki gunung itu tetap akan menghadapi banyak tantangan yang penuh risiko. Tetapi badai itulah yang menunjukkan kelemahan mereka."Berbagai hal yang berisiko dalam hidup kita kini, baik ketidakpedulian atau ketidaktaatan rohani, dapat menenggelamkan kita saat badai menerjang. Yesus menceritakan sebuah kisah tentang pembangun rumah yang bijak dan bodoh untuk menekankan arti penting ketaatan akan firman-Nya (Matius 7:24-27). Dia berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu" (ayat 24).Ketaatan kepada Kristus tidak menghapuskan badai kehidupan, tetapi hal ini menentukan apakah kita akan bertahan atau jatuh ketika badai datang menerjang

BADAI KEHIDUPAN MENGUNGKAPKAN KEKUATAN IMAN KITA

Read more...

Obat Kemarahan

Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku”
(Yohanes 21:22)

Kita mungkin akan langsung menyetujui pernyataan bahwa "semua manusia diciptakan setara". Namun, kita tidak perlu waktu lama untuk menyadari bahwa kehidupan memperlakukan sebagian orang lebih baik daripada yang lain. Kita harus belajar menerima hal ini tanpa merasa marah. Ketidakadilan hidup dapat terlihat dalam banyak segi kehidupan. Penyakit kanker menggerogoti tubuh seorang anak kecil, sementara para perokok dan peminum berat tetap hidup sampai usia lanjut. Sebagian orang menikmati kesehatan yang bagus, sedangkan yang lainnya tidak. Sebagian orang tidak menderita cacat fisik, tetapi yang lain mengalami cacat yang parah. Sebagian orang bekerja dengan keras namun tetap hidup dalam kemiskinan, sementara yang lain dilahirkan kaya atau tampaknya selalu mendapatkan segala macam kesempatan. Ketika Yesus memberi tahu Rasul Petrus bahwa ia akan gugur sebagai martir karena memperjuangkan imannya, Petrus kemudian bertanya apa yang akan terjadi dengan Yohanes. Tampaknya ia berpikir bahwa tidak adil kalau Yohanes tidak mati dengan cara yang sama. Namun, Yesus berkata kepada Petrus bahwa apa yang akan terjadi pada Yohanes bukanlah urusan Petrus. Itu sudah menjadi keputusan Allah. Tanggung jawab Petrus hanyalah mengikuti Kristus. Apabila melihat orang lain membuat Anda marah terhadap ketidakadilan hidup ini, ubahlah fokus Anda. Pandanglah Yesus dan ikutlah Dia. Ketidakadilan hidup hanyalah bersifat sementara. Keadilan sempurna akan kita nikmati selamanya di dalam surga

KEMARAHAN DATANG KARENA MELIHAT ORANG LAIN
KEPUASAN DATANG KARENA MELIHAT ALLAH

Read more...

MEMBIARKAN LAMPU MENYALA

Yohanes datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh Dia semua orang menjadi percaya
(Yohanes 1:7)

Suatu kali sebuah grup motel memasang iklan serial di radio yang diakhiri dengan kata-kata yang menenteramkan, "Kami akan membiarkan lampu tetap menyala bagi Anda." Ibu pun biasa mengatakan hal yang sama kepada saya. Terkadang saya pulang larut malam dari kerja pabrik atau dari kampus. Apa pun alasannya atau pada jam berapa pun, saya selalu mendapati lampu beranda tetap menyala. Cahaya hangatnya seakan berkata, "Inilah tempatmu. Di sini ada seseorang yang mengasihimu. Kau sudah di rumah." Yesus mengatakan bahwa kita, yang mengenal Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan, adalah terang dalam dunia yang digelapkan dosa (Matius 5:14-16). Kita adalah cerminan Kristus Sang "Terang yang sesungguhnya" (Yohanes 1:9). Seperti Yohanes Pembaptis yang bersaksi tentang Terang itu dan memimpin orang-orang kepada Yesus (ayat 7), kita pun dapat seperti dia. Jalan ketaatan kita yang setia kepada-Nya adalah mercusuar kasih dan kebenaran Allah. Hidup dan ucapan kita menjadi cahaya hangat yang menembus dunia yang dingin dan gelap ini. Kita bagaikan lampu beranda di malam hari yang menarik orang-orang yang belum percaya kepada Yesus, meneguhkan mereka bahwa ada Pribadi yang mengasihi mereka dan menanti untuk menyambut kedatangan mereka di rumah. Mungkin salah satu anggota keluarga Anda masih ada dalam kegelapan. Mungkin Anda prihatin terhadap kawan atau rekan kerja Anda. Jangan berhenti mendoakan mereka. Teruslah berusaha menarik perhatian mereka kepada Tuhan. Pastikan lampu tetap menyala bagi mereka

Read more...

Pengganti Dosa

YOHANES 16:4-15 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, keben aran dan penghakiman;- Yohanes 16:8
Ada seorang pemabuk berat yang bertobat dan selama beberapa minggu sudah bisa menang atas nafsunya. Suatu hari ketika dia sedang melewati kedai minuman, bau menyengat alkohol menggugah kembali selera lamanya untuk minum. Hatinya bergejolak. Kalo mau minum lagi, berarti usahanya selama ini sia-sia, tapi kalo nggak rasanya juga nggak bisa tahan. Lalu dia melihat ada iklan di toko sebelahnya, “Semua lemak susu dapat Anda minum, hanya per gelas.” Lalu dia segera masuk ke toko itu dan minum sampai 3 gelas. Perutnya jadi sangat kenyang dan dia tidak tergoda lagi ketika lewat di depan kedai minuman itu.
D. L Moody memperjelas prinsip ini dalam sebuah demonstrasi. “Bagaimana caranya supaya saya bisa mengeluarkan udara dari gelas ini?” tanyanya di depan umum. “Hisaplah dengan pompa!” kata seseorang. “Itu akan menimbulkan kehampaan dan menyebabkan gelas ini pecah.” jawabnya. Setelah sekian banyak saran yang ternyata kurang tepat, Moody mengambil air dan mengisikannya ke dalam gelas itu. “Apakah sekarang udara sudah berpindah?” Semua hanya bisa terdiam mengiyakan. Ternyata simpel kan?
Begitu juga untuk bisa menggantikan kebiasaan dosa. Tidak ada cara lain kecuali menggantinya dengan kebiasaan yang baru. Kalo kita punya kebiasaan berpikir kotor, untuk bisa menghilangkannya isilah pikiran dengan Firman Tuhan. Kalo kita seringkali melakukan perbuatan yang nyerempet bahaya saat berduaan dengan sang pacar, gantilah dengan kegiatan lain di keramaian sehingga nggak akan terdorong melakukannya lagi. Boleh dibilang kita harus berusaha mengalihkan perhatian kita supaya nggak tertarik lagi dengan dosa lama kita. Girls, mungkin sekarang ini kita lagi terikat banget dengan kehidupan dosa dan sangat ingin terbebas dari hal itu. Mintalah Roh Kudus untuk menguasai hati dan hidup kita. Isilah hari-harimu dengan hal positif yang seturut dengan Firman Tuhan, maka kita akan mempunyai hidup yang baru yang berkenan pada Tuhan.

Read more...

Saat Kehidupan Memukul Anda

Kenyataan bahwa Allah telah memberikan kepada kita banyak janji yang luar biasa dalam Alkitab bukan merupakan sebuah jaminan bahwa kehidupan kita tidak akan ditimpa penyakit atau keadaan-keadaan yang sukar. Faktanya adalah Alkitab mencatat orang-orang kudus juga menderita. Di antaranya adalah Ayub (Ayub 1-2), Rasul Paulus (2 Korintus 12:9), Timotius (1 Timotius 5:23), Epafroditus (Filipi 2:25-27) dan Trofimus (2 Timotius 4:20).
Orang-orang Kristen yang percaya kepada Allah masih akan jatuh sakit, melalui pencobaan dan godaan, dan bahkanmungkin menemukan tragedi. Sementara itu kita membaca Kitab Ayub, "Manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya,seperti bunga api berjolak tinggi" (Ayub 5:7), dan "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan" (Ayub 14:1).
Tetapi kabar baiknya adalah kita tidak pernah sendirian dalam keadaan-keadaan yang penuh masalah. Allah melalui janji-janji-Nya selalu ada untuk menolong kita melewatinya (Mazmur 46:2; 50:15). Dan terbukti janji-janji Allah yang menyanggupkan kita bertahan dengan sabar melalui keadaan-keadaan sukar kita sampai Allah menyatakan kemenangan bagi kita (2 Petrus 1:4; Roma 8:37).
Jadi temukan janji Allah dari Alkitabmu dan berdoalah atasnya. Tuhan Yesus pasti memberikan kemenangan kepada Anda semua.

Read more...

ALLAH SANGAT MERINDUKAN KITA

“Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.” (Mazmur 63:1-5)Inilah ungkapan raja Daud saat berada di padang gurun. Ungkapan ini bukan sekedar diucapkan di mulut saja, tetapi ungkapan ini benar- benar keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam. Lalu, mengapa ia harus pergi ke padang gurun kalau hanya sekedar mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan; dan apa tidak ada pekerjaan sehingga ia harus meninggalkan tahtanya untuk pergi ke padang gurun ?. Saudara, hal ini merupakan ekspresi daripada kehidupan raja Daud yang sungguh-sungguh merindukan Tuhan. Bahkan ia menggambarkan hatinya bagaikan tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Selain Daud ingin mengekpresikan kerinduannya kepada Tuhan; ia pergi ke padang gurun untuk mengingat bagaimana Allah telah memberkati nenek moyangnya saat perjalanan menuju tanah perjanjian. Seperti yang tertulis dalam Ulangan 18:1-18. Disana diceritakan bahwa Musa menjelaskan kepada bangsa Israel dengan pesan, “kalau engkau sampai ke negeri yang dijanjikan Tuhan, maka janganlah engkau lupa bahwa Tuhanlah yang memimpin bangsa Isral keluar dari Mesir melalui padang gurun.” Hal ini dikatakan supaya bangsa Israel senantiasa ingat akan pertolongan Tuhan saat keluar dari negeri perbudakan yaitu Mesir. Mesir merupakan gambaran dari segala perbuatan duniawi. Sebab orang yang berada diluar Kristus akan diperhamba oleh mamon atau sifat keduniawian.
Dari sinilah Daud belajar untuk menjadi orang yang tidak sombong walaupun ia memiliki kedudukan yang tertinggi di Israel yaitu sebagai raja. Selain itu juga, ia tahu bahwa kesombongan merupakan awal dari kehancuran. Oleh sebab itu ia senantiasa merendahkan diri dihadapan Tuhan, karena ia juga menyadari bahwa pada mulanya ia hanyalah seorang “kacung”. Tetapi oleh karena ia senantiasa merindukan dan mengingat kebaikan Tuhan, maka ia diangkat oleh Tuhan sampai menjadi raja. Demikian pula dengan kita; apabila kita senantiasa merindukan dan mengingat kebaikan Tuhan, maka Tuhan akan mengangkat kita. Dan apabila Tuhan mengangkat maka tak seorangpun dapat menurunkannya, begitu sebaliknya apabila Tuhan sudah menurunkannya maka tak seorangpun sangggup untuk meninggikannya. Jadi kekuasaan itu mutlak ada di tangan Tuhan.
Kerinduan Daud terhadap Tuhan tidak hanya digambarkan seperti tanah yang tandus dan kering, tetapi digambarkan pula seperti rusa yang merindukan sungai. Seekor rusa tidak dapat menahan dirinya apabila ia sudah haus akan air/merindukan sungai. Seekor rusa tidak akan mempedulikan bahaya apa yang akan menyerangnya apabila ia sudah ingin menikmati kesejukan air sungai. Begitu pula kerinduan hati Daud terhadap Tuhan; tidak ada satupun yang dapat menghalangi dia untuk bertemu dengan Tuhan, bukan karena ia seorang raja yang memiliki kuasa, tetapi kekuatan hatinya yang sedang merindukan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita memiliki hati yang haus dan lapar atau rindu kepada Tuhan. Firman Tuhan juga berkata : “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55:6). Dan kita percaya bahwa Tuhan memberikan hari yang baik kepada kita yaitu masa depan yang penuh dengan keberhasilan dan kebahagiaan. Sebab janji Tuhan dilakukan dengan sumpah (Ulangan 8:1) supaya kita yakin bahwa kita dapat hidup hanya dari berkat Tuhan (Ulangan 8:2-10).
Dan perlu kita tahu juga bahwa sebelum Daud rindu untuk mencari Tuhan, terlebih dahulu Tuhanlah yang merindukan Daud. Demikian pula dengan kita saat ini, sebelum kita merindukan Tuhan, terlebih dahulu Tuhanlah yang merindukan kita. Kita lihat contoh kisah daripada Adam dan Hawa; yaitu saat Allah mendapati Adam dan Hawa berbuat dosa, maka Allah yang terlebih dahulu mencari Adam dan Hawa sebagai bukti bahwa Allah sangat rindu untuk bersekutu dengan manusia senantiasa. Oleh sebab itu, apabila kita rindu untuk bertemu dengan Tuhan, maka tubuh kita harus benar-benar rindu akan Tuhan, karena tubuh kita adalah Rumah Allah. Dan apabila saat ini kita menjadi domba yang hilang, maka Gembala yang baik itu akan mencari kita. Kalau domba itu sudah ditemukan maka Ia akan bersukacita, dan jikalau kita adalah dirham, maka Tuhan akan mencari kita, atau anak yang hilang, maka Tuhan menunggu kita. Kalau kita menjadi ‘tunangan’ yang hilang maka Tuhan akan mengetuk hati kita untuk kembali kepada-Nya. Ini artinya, bahwa kalau kita mencari Tuhan dan Tuhan mencari kita, maka pasti ada titik temunya.
Tetapi, yang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah : apakah saat ini kita rindu kepada Tuhan atau ?, Jawaban ada pada diri kita masing-masing. Dari sinilah kita akan belajar dari kehidupan Daud, dimana Daud merupakan sosok hamba Tuhan yang senantiasa rindu untuk bertemu dengan Tuhan, sehingga ia dapat menuliskan mazmur-mazmurnya. Di dalam Yohanes 2:17 dikatakan, “Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Dalam ayat ini diceritakan bagaimana Rumah Allah dijadikan tempat jual beli oleh orang-orang Israel. Saat itu juga Tuhan membersihkan Rumah Allah dengan jalan mengusir orang-orang yang sedang berjual beli atau berdagang di Rumah Allah. Tindakan Tuhan Yesus ini merupkan gambaran kehidupan kita yang dibersihkan dengan darah-Nya karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Dan hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus karena Dia memiliki kerinduan akan rumah-Nya.”
Sekali lagi perlu kita ingat bahwa Dia yang terlebih dahulu memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan kita. Dan ketika kita juga memiliki kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan, maka yang terjadi adalah suatu pertemuan yang indah. Ini berarti bahwa tubuh ini harus menghadap Tuhan dengan sopan dan berkenan kepada Tuhan. Amin.

Read more...

Lorem Ipsum

SELAMAT MELAYANI, TUHAN MENYERTAI KITA. gereja rehoboth kana

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP